,

3 Fakta Jelang Demo 1 September di Kota Palu Sulteng

by -271 Views

News Palu – Menjelang aksi demonstrasi besar pada 1 September 2025, suasana Kota Palu mulai diwarnai peningkatan aktivitas aparat keamanan serta kesiapan masyarakat menghadapi potensi gangguan. Sejumlah elemen mahasiswa, buruh, dan organisasi masyarakat sipil disebut akan turun ke jalan menyuarakan berbagai tuntutan. Berikut tiga fakta penting jelang aksi tersebut.

Massa Aksi Belum Tiba, Aparat Amankan Sejumlah Titik Strategis di Kota Palu  - Tribunpalu.com
3 Fakta Jelang Demo 1 September di Kota Palu Sulteng

1. Titik Aksi Terpusat di Ruang Publik

Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa titik kumpul massa akan terpusat di beberapa lokasi vital, termasuk Lapangan Vatulemo, Kantor DPRD Sulteng, dan simpang lima Palu. Jalur transportasi di sekitar lokasi tersebut diperkirakan mengalami kepadatan bahkan potensi penutupan sementara. Pemerintah kota pun mengimbau masyarakat untuk mengatur aktivitas harian agar tidak terjebak macet atau tertahan di lokasi aksi.

Baca Juga : Ribuan Mahasiswa Padati Jl Ahmad Yani Kota Palu Jelang Aksi Unjuk Rasa

2. Aparat Kerahkan Ribuan Personel

Polda Sulawesi Tengah memastikan akan menurunkan ribuan personel gabungan TNI-Polri demi menjaga situasi tetap kondusif. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi agar demonstrasi berlangsung tertib dan menghindari insiden seperti kericuhan di kota lain beberapa waktu lalu. Kapolda menegaskan aparat akan mengedepankan pendekatan humanis, namun tetap menindak tegas jika ada tindakan anarkis.

“Kami siap mengawal aspirasi masyarakat, tetapi jangan sampai ada provokasi yang mengarah ke perusakan fasilitas umum,” ujar Kapolda Sulteng.

3. Antisipasi Pemerintah Daerah

Pemerintah Kota Palu telah menyiapkan langkah antisipatif dengan meliburkan sementara kegiatan belajar tatap muka di beberapa sekolah yang berada di dekat titik aksi. Aktivitas layanan publik tetap berjalan, namun dengan sistem penyesuaian jam operasional. Wali Kota Palu meminta seluruh pihak menjaga ketertiban agar demo berlangsung damai dan tidak merugikan warga.

Selain itu, beberapa organisasi masyarakat dan tokoh agama juga ikut mengimbau agar peserta aksi mengedepankan etika demokrasi dan menghindari anarki. Mereka menekankan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional, namun harus dilakukan secara damai demi menjaga citra Palu sebagai kota yang inklusif.

Harapan Kondusifitas

Dengan persiapan aparat dan pemerintah daerah, diharapkan aksi 1 September dapat berjalan aman, tertib, dan menjadi saluran demokrasi yang sehat. Masyarakat pun berharap tidak ada kerugian materi maupun korban jiwa akibat demonstrasi tersebut.

“Palu harus jadi contoh kota yang damai dalam menyampaikan aspirasi,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.