Mic Bocor di Mesir: Prabowo Minta Bertemu Eric Trump, Bisnis atau Diplomasi?
News Airmadidi– Dalam dunia diplomasi tingkat tinggi, momen di balik layar seringkali lebih menggoda daripada pidato resmi di podium. Sebuah insiden mic bocor yang terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gaza di Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin (13/10/2025), mengangkat tabir percakapan singkat namun signifikan antara dua pemimpin dunia: Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Rekaman yang tak sengaja terkuak ini—karena mikrofon yang masih aktif—mengungkap permintaan langsung Prabowo untuk dapat bertemu dengan Eric Trump, putra Donald Trump yang juga seorang eksekutif senior di Trump Organization. Insiden ini langsung memantik gelombang spekulasi, mempertanyakan batas yang semakin kabur antara urusan negara dan kepentingan bisnis keluarga.
Drama 30 Detik yang Mengguncang
Suasana di resor mewah di tepi Laut Merah itu masih hangat usai pidato-pidato para pemimpin dunia. Saat Prabowo dan Trump berbincang santai di dekat podium, mikrofon yang seharusnya sudah dimatikan justru menjadi saksi bisu dari percakapan privat mereka.
Transkrip percakapan yang dikonfirmasi oleh Reuters dan sejumlah media AS itu terdengar jelas:

Baca Juga: Kemenangan Hukum Pemkab Minut di MA Akhiri Sengketa Aset Rp563 Miliar
Prabowo Subianto: (Setelah membicarakan suatu wilayah yang “tidak aman secara keamanan”)
“Bisakah saya bertemu Eric?”
Donald Trump: “Saya akan meminta Eric menelepon. Haruskah saya lakukan itu? Dia anak yang baik. Saya akan minta Eric menelepon.”
Prabowo Subianto: “Kita akan cari tempat yang lebih baik.”
Donald Trump: (Mengulangi) “Saya akan meminta Eric menelepon.”
Prabowo Subianto: (Menambahkan) “Eric or Don Jr.”
Percakapan singkat ini berakhir di sana, meninggalkan lebih banyak tanda tanya daripada jawaban. Kedua pemimpin tersebut tampaknya sama sekali tidak menyadari bahwa setiap kata mereka terekam dan akan menjadi konsumsi publik global.
Mikrofon yang Menghantui: Warisan Diplomasi Publik
Insiden mic bocor bukanlah hal baru dalam politik global. Dari era Presiden AS Ronald Reagan yang pernah melontarkan candaan “We begin bombing in five minutes” saat uji mikrofon, hingga obrolan privat antara Barack Obama dan Dmitry Medvedev yang terekam, momen-momen seperti ini selalu menjadi bom media.
Bagi Prabowo, insiden ini adalah ujian pertama dalam menghadapi sorotan media internasional yang hiper-kritis. Ia harus mampu memberikan penjelasan yang transparan kepada publik Indonesia. Apakah pertemuan dengan Eric Trump adalah untuk kepentingan nasional, atau justru menimbulkan conflict of interest?
Bagi Trump, rekaman ini kembali menguatkan narasi yang melekat padanya selama ini: bahwa bisnis keluarga dan kepentingan politiknya adalah dua hal yang sulit dipisahkan. Janjinya untuk “meminta Eric menelepon” terdengar seperti seorang CEO yang sedang menawarkan koneksi bisnis, bukan seorang negarawan yang membicarakan urusan diplomatik.