, ,

Lapangan Upacara Kantor Walikota Bitung Jadi Saksi Hidupnya Pagelaran Budaya Minahasa

by -47 Views
cek disini

Hadiri Pagelaran Seni Budaya Minahasa, Wali Kota Hengky Honandar Tekankan Hal Ini

News Airmadidi–  Lapangan Upacara Kantor Wali Kota Bitung menjadi saksi hidupnya kembali warisan budaya Minahasa pada Selasa, 7 Oktober 2025. Di atas panggung yang dihiasi ornamen khas Minahasa, gemuruh tarian, alunan musik, dan syair-syair tradisional mengiringi pelaksanaan Ibadah Syukur dan Pagelaran Seni Budaya Minahasa Wanua Bitung. Acara yang penuh khidmat dan semarak ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Bitung, Hengky Honandar, beserta segenap unsur Forkopimda, anggota DPRD Kota Bitung, tamu undangan, dan masyarakat.

Dalam atmosfer yang sarat dengan nilai-nilai luhur, Wali Kota Hengky Honandar menyampaikan pidato yang tidak hanya berisi sambutan biasa, tetapi juga menancapkan visi yang mendalam tentang arah pembangunan Kota Bitung ke depan.

Harmonisasi Pembangunan: Fisik, Ekonomi, dan Karakter

Di hadapan para undangan, Wali Kota Honandar menekankan sebuah paradigma pembangunan yang holistik dan berimbang. Ia menyatakan bahwa kemajuan sebuah kota tidak boleh hanya diukur dari tingginya gedung dan bergeliatnya perekonomian semata.

“Harmonisasi pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga pada pembangunan karakter, nilai, dan kebudayaan,” tegas Honandar.

Lewat Pagelaran Seni Budaya Minahasa, Honandar Ajak Warga Bitung Rawat Budaya dan Persaudaraan

Baca Juga: Polres Minut Bongkar Penimbunan 8.000 Liter Solar Subsidi

Lebih lanjut, ia menggambarkan kebudayaan sebagai jiwa yang memberi napas dan arah bagi segala bentuk kemajuan. “Budaya adalah jiwa dari sebuah daerah. Tanpa budaya, kemajuan akan kehilangan arah dan makna,” ucapnya dengan penuh keyakinan. Pernyataan ini menegaskan komitmennya untuk menjadikan kebudayaan sebagai fondasi dan kompas dalam setiap lompatan pembangunan di Bitung.

“Torang Samua Basudara” dan Kekuatan dalam Keberagaman

Wali Kota tidak lupa menyampaikan rasa syukurnya atas kehidupan masyarakat Bitung yang harmonis dalam naungan semangat torang samua basudara – filosofi hidup yang berarti “kita semua bersaudara”.

Ia melihat kekuatan utama Bitung justru terletak pada mosaik indah keberagaman budayanya. Budaya Minahasa, yang menjadi akar bagi sebagian besar masyarakat, hidup berdampingan dan saling melengkapi dengan budaya Sanger, Talaud, Gorontalo, Bugis, Jawa, serta etnis lainnya. Pergaulan budaya inilah yang menurutnya menempa Bitung menjadi kota yang tangguh, inklusif, dan kaya identitas.

“Budaya Minahasa turut membentuk nilai-nilai dasar masyarakat kita: kerja keras, keberanian, solidaritas, dan penghormatan terhadap alam serta leluhur,” ujarnya sambil menyoroti kontribusi nilai-nilai luhur Minahasa dalam membentuk karakter kolektif warga Bitung.

Gerakan Budaya Berkelanjutan untuk Generasi Muda

Melihat antusiasme masyarakat dalam pagelaran tersebut, Wali Kota Honandar menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa tidak berhenti sebagai seremoni belaka. Ia mendorong agar ini dijadikan sebagai permulaan dari sebuah gerakan budaya yang berkelanjutan.

Gerakan ini, menurutnya, harus mampu menjangkau dan membentuk karakter generasi muda Bitung. Ia menekankan pentingnya integrasi kebudayaan dalam tiga pilar utama: pendidikan, kreativitas, dan ekonomi kreatif.

“Kami akan terus mendukung setiap inisiatif kebudayaan yang bersifat edukatif, kreatif, dan inspiratif,” janjinya. Dukungan ini diharapkan dapat memacu lahirnya usaha-usaha kreatif berbasis budaya, mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam kurikulum pendidikan, dan menciptakan ruang ekspresi yang positif bagi anak muda.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.