Manado Bergerak Cepat: Penataan Permukiman Fokus pada Akses dan Keamanan Lingkungan
News Airmadidi– Udara pagi di Kelurahan Perkamil Lingkungan VI terasa berbeda pada Selasa (14/10/2025) itu. Suara gemuruh mesin diesel dan dentingan peralatan kerja bukan lagi sebagai kebisingan, melainkan simfoni harapan. Di tengah kerumunan warga yang antusias, Wakil Wali Kota Manado, dr. Richard Sualang, berdialog dengan mata yang penuh perhatian. Ia tidak hanya meninjau progres realing jalan yang sedang dikerjakan, tetapi juga mendengarkan keluh kesah warga tentang titik-titik gelap yang kerap membuat was-was saat malam tiba.
Pemandangan serupa terlihat di Kelurahan Malendeng Lingkungan IV, di mana pembangunan paving jalan lingkungan sedang digalakkan. Dua lokasi ini menjadi bukti nyata dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Manado untuk mempercepat penataan kawasan permukiman padat. Fokusnya jelas dan terukur: membangun infrastruktur jalan lingkungan dan penerangan jalan umum (PJU), terutama di wilayah yang selama ini dinilai rawan dan terpinggirkan dari sentuhan pembangunan.
Dari Jalan Berlubang ke Penerangan yang Minim: Akar Persoalan di Permukiman Padat
Manado, sebagai ibu kota provinsi, tak luput dari tantangan urbanisasi. Laju pertumbuhan penduduk yang pesat di beberapa kawasan memicu kepadatan permukiman. Problem klasik yang mengikutinya adalah infrastruktur lingkungan yang tertinggal. Jalan sempit, berlubang, dan becek saat hujan menjadi penghambat mobilitas sehari-hari. Yang lebih memprihatinkan adalah minimnya penerangan jalan.

Baca Juga: Tiga Pejabat Pemkab Minut Masuk 10 Besar Nasional Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II
“Beberapa titik di lingkungan kami sangat gelap. Anak-anak kami yang pulang les malam atau ibu-ibu yang harus beraktivitas larut merasa tidak nyaman, bahkan takut,” ucap salah seorang warga Perkamil kepada Wagub Sualang dalam kunjungannya. Keluhan ini bukan sekadar masalah kenyamanan, melainkan sudah menyentuh aspek fundamental, yaitu keamanan.
Lingkungan yang gelap menjadi ruang bagi potensi tindak kriminalitas. Warga menjadi enggan keluar rumah setelah matahari terbenam, yang pada akhirnya mematikan dinamika sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput. Inilah yang hendak diputus oleh Pemkot Manado.
Respon Cepat Pemkot: Penerangan Jalan sebagai Prioritas Keamanan
Menanggapi aspirasi warga yang disampaikan secara langsung, dr. Richard Sualang tidak berbelit-belit. Ia menegaskan komitmen pemerintah.
“Penerangan jalan adalah prioritas kami dalam menciptakan lingkungan yang aman. Titik-titik yang dinilai rawan oleh warga akan segera kami tindaklanjuti dengan pemasangan PJU. Yang penting, warga juga ikut serta menjaga aset yang nantinya terpasang,” tegas Sualang.
Pernyataan ini menunjukkan pergeseran paradigma yang signifikan. Infrastruktur tidak lagi dilihat sebagai proyek fisik semata, tetapi sebagai investasi dalam membangun rasa aman dan kenyamanan masyarakat. Penerangan yang memadai adalah elemen kunci dalam crime prevention through environmental design (pencegahan kejahatan melalui perancangan lingkungan). Dengan menerangi sudut-sudut gelap, pemerintah pada dasarnya sedang “mengamankan” ruang publik bagi warganya.
Lebih dari Sekadar Paving: Membangun Akses Ekonomi dan Kesehatan
Sementara di Malendeng, pembangunan paving jalan lingkungan memiliki dampak multi-dimensi. Bagi seorang ibu yang harus mendorong gerobak atau membawa anaknya ke puskesmas, jalan yang rata dan bersih bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan.
“Jalan yang bagus itu seperti urat nadi. Ia mempermudah akses ambulans saat keadaan darurat, memudahkan distribusi barang, dan yang paling terasa, meningkatkan nilai properti warga,” jelas seorang penggerak masyarakat di Malendeng.