, ,

Dalam Ultimatum Trump, Israel Dapat Lampu Hijau Serang Kembali Jika Hamas Bandel

by -50 Views
cek disini

Lampu Hijau Trump ke Israel: Ultimatum dan Ketegangan di Balik Gencatan Senjata Gaza

News Airmadidi– Dalam sebuah wawancara telepon yang singkat namun penuh beban dengan CNN, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengirimkan sinyal yang tak boleh diabaikan oleh kubu manapun di Timur Tengah. Pesannya jelas, tegas, dan berisi ancaman terselubung: Hamas harus menaati kesepakatan gencatan senjata hingga titik koma, atau Israel akan mendapatkan “lampu hijau” untuk kembali menghajar habis-habisan.

Pernyataan Trump ini bukan sekadar retorika diplomatik. Ia membuka tabir dinamika rumit di balik meja perundingan, memperlihatkan ketegangan dengan sekutu terdekatnya, Benjamin Netanyahu, dan sekaligus menegaskan posisi AS sebagai wasit yang memiliki cambuk.

Ultimatum dari Washington: “Lucuti Senjata atau Kami yang Akan Melakukannya”

Gencatan senjata yang berlaku sejak Jumat, 10 Oktober 2025, adalah napas lega sesaat setelah berbulan-bulan konflik berdarah. Kesepakatan ini memiliki pilar utama: pembebasan sandera hidup oleh Hamas dan pembebasan tahanan Palestina oleh Israel. Namun, ada bagian lain yang kini menjadi batu ujian: penyerahan jenazah 28 sandera yang masih berada di Gaza dan—yang paling krusial—pelucutan senjata Hamas.

Hingga saat ini, Hamas dianggap telah memenuhi sebagian kewajibannya. Semua 20 sandera yang masih hidup telah diserahkan. Sebaliknya, Israel telah membebaskan hampir 2.000 tahanan Palestina. Namun, dari 28 jenazah, baru sembilan yang dikembalikan, dengan satu yang ternyata bukan merupakan sandera.

Dalam Ultimatum Trump, Israel Dapat Lampu Hijau Serang Kembali Jika Hamas Bandel
Dalam Ultimatum Trump, Israel Dapat Lampu Hijau Serang Kembali Jika Hamas Bandel

Baca Juga: Hari Cerah Menyapa Sulut, BMKG Imbau Waspada Perubahan Cuaca Mendadak

Dalam wawancaranya dengan CNN, Trump menegaskan bahwa pembebasan sandera hidup adalah yang “paling penting.” Namun, ia segera beralih ke tuntutan berikutnya. “Hamas sekarang harus memenuhi komitmennya… dan melucuti persenjataan mereka.” Ketika ditanya apa konsekuensinya jika Hamas menolak, jawabannya singkat dan menggantung: “Saya akan memikirkannya.”

Namun, ancaman yang sesungguhnya terungkap dalam kalimat berikutnya: “Israel akan kembali ke jalan-jalan itu segera setelah saya mengatakan demikian. Jika Israel bisa masuk dan menghajar mereka habis-habisan, mereka akan melakukannya.”

Ini adalah pernyataan yang luar biasa gamblang. Trump secara efektif menyatakan bahwa kekuatan militer Israel hanya menunggu komandonya. Dia bahkan mengklaim sedang “menahan” Netanyahu dan militer Israel, sambil mengaku telah “bersitegang dengan Bibi.” Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Netanyahu mungkin lebih ingin melanjutkan operasi militer, sementara Trump, untuk saat ini, memilih jalur diplomasi yang dibarengi ancaman.

Respon Kubu-Kubu: Ancaman dan Pembenaran

Ultimatum Trump ini langsung mendapat sambutan yang keras dari pihak Israel. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan yang sejalan dan bahkan memperkuat ancaman Trump.

“Jika Hamas menolak mematuhi perjanjian tersebut, Israel, berkoordinasi dengan Amerika Serikat, akan melanjutkan pertempuran dan bertindak untuk mencapai kekalahan total Hamas,” kata Katz.

Frasa “berkoordinasi dengan Amerika Serikat” adalah kunci di sini. Ini memberikan legitimasi dan payung politis bagi setiap operasi militer Israel di masa depan, sekaligus mempertegas bahwa Washington dan Tel Aviv berdiri dalam satu barisan yang solid.

Di sisi lain, Hamas membela diri. Brigade Ezzedine Al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bahwa mereka telah memenuhi komitmen dengan menyerahkan semua sandera hidup dan jenazah yang “dapat diakses.” Mereka beralasan bahwa mengeluarkan jenazah lain dari reruntuhan membutuhkan “upaya ekstensif dan peralatan khusus.”

Alasan ini, meskipun masuk akal mengingat kondisi Gaza yang luluh lantak, dianggap oleh Israel dan AS sebagai bentuk pembelotan dari perjanjian. Inilah yang menciptakan kebuntuan yang rentan meledak.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.