Ritual Adat Mompakaroso Iringi Pelepasan 47 Atlet Sulteng ke PON Beladiri 2025

by -115 Views

News PaluDengan penuh kebanggaan dan semangat juang, sebanyak 47 atlet asal Sulawesi Tengah (Sulteng) resmi dilepas untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 yang akan berlangsung pada 11–26 Oktober di Kudus, Jawa Tengah.

Upacara pelepasan digelar di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, Kamis (9/10/2025). Prosesi berlangsung khidmat dengan ditandai pelaksanaan ritual adat Mompakaroso, tradisi khas suku Kaili sebagai simbol restu dan doa. Dalam prosesi ini, senjata adat Guma ditempelkan ke pundak atlet, melambangkan ketajaman, kekuatan, serta keberanian dalam menghadapi setiap tantangan di arena pertandingan.

Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. Anwar Hafid, M.Si, melalui Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air (Cikasda) Andi Ruly Djanggola, menegaskan bahwa pelepasan ini bukan hanya seremoni, melainkan pengukuhan semangat dan doa seluruh masyarakat Sulteng yang akan dibawa para atlet ke kancah nasional.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus membangun ekosistem olahraga yang sehat, profesional, dan berkelanjutan. Olahraga bukan hanya tentang medali, tetapi juga pembinaan karakter, kebanggaan daerah, serta motor penggerak ekonomi dan pariwisata,” ujar Andi Ruly.

Baca Juga : MTQ XXVIII Tingkat Kota Palu akan Dipusatkan di Lapangan Gawalise

Sementara itu, Ketua Kontingen Sulteng Moh. Ifan Taufan menjelaskan, kontingen Sulteng terdiri atas 47 atlet, 13 pelatih, dan 8 ofisial. Mereka akan berlaga pada delapan cabang olahraga beladiri, yakni Judo, Taekwondo, Gulat, Pencak Silat, Sambo, Karate, Jujitsu, dan Wushu. Keberangkatan atlet dijadwalkan dilakukan secara bertahap, dimulai dari cabang Judo dan ditutup oleh cabang Wushu.

Mewakili Ketua Umum KONI Sulteng terpilih Fathur Razaq, Sekretaris KONI Andi Nur B. Lamakarate turut memberikan semangat. Ia menekankan bahwa meski SK resmi kepengurusan KONI belum keluar, komitmen untuk memberangkatkan atlet menjadi bukti nyata keseriusan KONI dalam membangun prestasi olahraga di Sulteng.

“Ini adalah awal penting menuju masa depan olahraga yang lebih gemilang. Kita berharap atlet-atlet kita tampil maksimal dan membawa pulang prestasi terbaik untuk Sulawesi Tengah, negeri seribu megalith,” ujarnya.

Pelepasan yang dipadukan dengan ritual adat ini bukan hanya memberikan kekuatan simbolis, tetapi juga menegaskan bahwa perjuangan para atlet membawa nama daerah sekaligus mengemban identitas budaya Sulawesi Tengah di pentas nasional.

telkomsel

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.