, ,

Di tengah Arus Modernisasi, SMKN 1 Airmadidi Perkuat Karakter Remaja Melalui Bimbingan Kemenag

by -36 Views
cek disini

Membangun Benteng Karakter: SMKN 1 Airmadidi Wujudkan Generasi Muda yang Cerdas, Tangguh, dan Berakhlak

News Airmadidi– Di tengah gegap gempita era digital dan tantangan pergaulan yang semakin kompleks, pembentukan karakter remaja menjadi sebuah keniscayaan. Sekolah tidak lagi hanya menjadi tempat menimba ilmu akademik, tetapi juga harus menjadi benteng yang kokoh untuk mengukir kepribadian yang utuh. Menyadari hal ini, SMK Negeri 1 Airmadidi mengambil langkah strategis dengan menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah, Kamis (16/10), hasil kolaborasi dengan Kementerian Agama Kabupaten Minahasa Utara melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam.

Kegiatan yang diikuti secara antusias oleh 45 perwakilan siswa ini tidak hanya sekadar formalitas. Hadirnya sejumlah pejabat penting, mulai dari Kepala Kantor Kemenag Minahasa Utara, Pdt. Evangeline M. C. Sepang, Kepala Seksi Bimas dan Pendis Islam, H. Idham Paputungan, hingga jajaran pimpinan sekolah seperti Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Annabert Siby, dan Guru PAI, Ustadz Junaidi Hamzah, menegaskan betapa seriusnya komitmen bersama dalam membina masa depan generasi muda.

Trilogi Kecerdasan: Kunci Kesuksesan Holistik

Dalam sambutannya yang membuka acara, Annabert Siby langsung menyentuh akar persoalan. Ia menekankan pentingnya pengembangan tiga kecerdasan utama secara seimbang: Intelektual (IQ), Emosional (EQ), dan Spiritual (SQ). Visi ini menawarkan paradigma baru tentang kesuksesan yang tidak hanya diukur dari angka-angka di rapor.

Di tengah Arus Modernisasi, SMKN 1 Airmadidi Perkuat Karakter Remaja Melalui Bimbingan Kemenag
Di tengah Arus Modernisasi, SMKN 1 Airmadidi Perkuat Karakter Remaja Melalui Bimbingan Kemenag

Baca Juga: Dalam Ultimatum Trump, Israel Dapat Lampu Hijau Serang Kembali Jika Hamas Bandel

“Peserta didik kita tidak hanya harus cerdas secara akademis, tetapi juga harus memiliki empati, kemampuan mengelola perasaan, dan etika yang luhur dalam bersosialisasi,” tegas Siby. Pendekatan tritunggal ini diyakini akan melahirkan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga siap hidup sebagai anggota masyarakat yang berkontribusi positif.

Mengelola Gejolak Hati: Seni Mengenal Diri dan Regulasi Emosi

Materi pertama yang disampaikan oleh Kepala Kemenag Minahasa Utara, Pdt. Evangeline M. C. Sepang, mengangkat tema yang sangat relevan dengan dunia remaja: “Pengelolaan Emosi dan Kesehatan Mental.” Dengan gaya komunikasi yang hangat dan penuh empati, Kakan Kemenag menggambarkan masa remaja sebagai lautan yang kerap dihantam badai transisi.

“Masa remaja adalah jembatan antara dunia anak-anak dan dewasa. Di sinilah rasa ingin tahu membara, namun emosi seringkali fluktuatif dan tidak stabil,” ujarnya. Ia lantas menawarkan solusi fundamental: pentingnya belajar mengenali dan memahami diri sendiri. Bagaimana seorang remaja dapat mengelola amarah, kesedihan, atau kekecewaan jika mereka tidak terlebih dahulu memahami apa yang mereka rasakan dan mengapa mereka merasakannya?

Pdt. Sepang dengan tegas meluruskan kesalahpahaman umum tentang pengelolaan emosi. “Regulasi emosi bukanlah tentang menekan atau menyangkal perasaan. Itu adalah praktik yang tidak sehat. Yang kita tuju adalah kemampuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan akhirnya menyikapi emosi tersebut dengan cara yang sehat dan adaptif,” jelasnya.

Kemampuan ini, lanjutnya, adalah fondasi dari Kecerdasan Emosional (EQ)—sebuah keterampilan yang bisa dan harus dilatih sejak dini. “Dengan menguasai seni mengelola emosi, remaja tidak hanya menjaga kesehatan mental mereka, tetapi juga membangun relasi yang harmonis dengan sesama dan meningkatkan produktivitas dalam belajar serta berkarya,” tambahnya.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.