News Airmadidi — Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) terus mengintensifkan kegiatan monitoring harga bahan pokok (bapok) di sejumlah pasar tradisional. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan pasokan kebutuhan pokok menjelang akhir tahun 2025.

Pada Sabtu (18/10/2025), petugas Disdag Minut yang dipimpin oleh Sandra, turun langsung memantau pergerakan harga di Pasar Airmadidi. Pemantauan dilakukan dengan menyisir sejumlah lapak pedagang untuk mencatat harga jual bahan kebutuhan pokok utama yang sering dikonsumsi masyarakat.
Harga Bahan Pokok Terkini di Pasar Airmadidi
Berdasarkan hasil monitoring tersebut, harga bahan pokok terpantau masih relatif stabil. Harga beras berada di kisaran Rp15.000 per kilogram, tomat Rp10.000 per kilogram, sementara bawang merah dan bawang putih dijual dengan harga sekitar Rp45.000 per kilogram. Untuk daging ayam ras, harganya tercatat Rp38.000 per kilogram.
Baca Juga : Pasar Murah Bersubsidi Langkah Pemkab Minut Tekan Inflasi
Menurut Sandra, fluktuasi harga masih dalam batas wajar, meskipun terdapat sedikit kenaikan pada beberapa komoditas akibat faktor cuaca dan biaya distribusi. “Kami terus berkoordinasi dengan para pedagang dan distributor agar pasokan tetap lancar dan harga tidak melonjak tajam,” ujarnya.
Langkah Antisipatif Pemerintah Daerah
Selain melakukan pemantauan harga, Disdag Minut juga menyiapkan langkah antisipatif apabila terjadi gejolak harga di pasaran. Salah satunya dengan mengintensifkan komunikasi dengan Bulog dan pelaku distribusi pangan, guna memastikan stok bahan pokok tetap aman dan terjangkau.
“Menjelang akhir tahun biasanya permintaan meningkat. Karena itu, kami ingin memastikan agar masyarakat tidak kesulitan memperoleh kebutuhan pokok dengan harga wajar,” tambahnya.
Masyarakat Diharapkan Tetap Bijak Berbelanja
Disdag Minut juga mengimbau masyarakat agar tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan aksi borong yang dapat memicu kelangkaan sementara. Pemerintah berkomitmen menjaga stabilitas harga melalui pemantauan rutin di pasar-pasar tradisional dan modern.
Dengan langkah aktif ini, Dinas Perdagangan Minahasa Utara berharap kestabilan harga bapok dapat terus terjaga, sehingga daya beli masyarakat tetap kuat dan inflasi daerah dapat terkendali menjelang penutupan tahun 2025.