, ,

Nama Juvanda Sandinganeng Kembali Berbicara, Siap Sambut Tantangan Sambo di PON Kudus 2025

by -70 Views
cek disini

Juvanda Sandinganeng, Atlit MMA Brave: Kolaborasi Taekwondo Dojang BSG-TC Siap Harumkan Sulut di PON Bela Diri Kudus 2025

News Airmadidi– Nama Juvanda Sandinganeng kembali mencuri perhatian dunia olahraga, khususnya bela diri di Sulawesi Utara. Atlit muda yang dikenal dengan gaya bertarung eksplosif di arena Mixed Martial Arts (MMA) ini kini resmi memperkuat kontingen Sulut pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) di Kudus 2025, untuk cabang olahraga Sambo. Sebuah tantangan baru yang siap dia jawab dengan kombinasi mematikan dari ilmu Taekwondo dan MMA.

Juvanda bukanlah nama asing bagi pecinta olahraga bela diri. Prestasinya di MMA dan Taekwondo telah mengantarkannya menjadi salah satu petarung paling disegani di level regional. Namanya lebih membuming lagi ketika dia sukses mengambil alih sabuk bergilir ASTA (Asosiasi Tarung Tradisi Indonesia) dari tangan atlit tangguh MMA asal Kutai Kartanegara, Kaltim, Amalina Achmad dalam 5 ronde belum lama ini. Kemenangan itu bukan sekadar tambahan koleksi, melainkan bukti nyata ketangguhan, stamina, dan strategi bertarungnya yang matang.

Kini, dengan semangat tinggi, Vanda, sapaan akrab perempuan low profile ini, beralih fokus untuk mengukir sejarah di ajang nasional. PON Kudus 2025 menjadi medan baru tempat dia akan mengibarkan bendera Sulawesi Utara.

“Ini tantangan baru bagi saya. Sambo punya karakter berbeda, tapi banyak teknik yang bisa saya adaptasi dari MMA dan Taekwondo. Saya ingin buktikan bahwa atlet Sulut juga bisa bersaing di level tertinggi,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Kolaborasi Emas: Menyatukan Striking dan Grappling

Menariknya, persiapan Vanda menuju PON tidak dilakukan sendirian. Ia berkolaborasi dengan sejumlah pelatih dari dua disiplin — Taekwondo dan Sambo — guna mengasah kemampuan striking dan grappling secara seimbang. Kolaborasi lintas disiplin inilah yang menjadi senjata rahasianya.

Dukungan penuh dan fondasi kuat datang dari komunitas Taekwondo BSG-TC (Bank SulutGo-Taekwondo Club), tempat dia ditempa sejak awal karier bela dirinya. Di dojang inilah fondasi disiplin, kecepatan, dan teknik tendangan yang menjadi ciri khasnya dibangun.

Baca Juga: Kabar Gembira, Kabupaten Minahasa Utara Akan Ketambahan SPPG, Kevin Lotulung: Kami Siap Support

Sabeum Nim Stenly Pangalila, Pelatih Taekwondo di BSG-TC, menilai bahwa keikutsertaan Juvanda di PON menjadi bukti nyata bahwa pembinaan lintas cabang olahraga bisa menghasilkan atlet serba bisa dan adaptif.

“Vanda adalah produk terbaik dari kolaborasi disiplin ilmu. Taekwondo memberikannya dasar striking yang kuat, sementara MMA dan Sambo melengkapi dengan grappling dan ground fight. Ini adalah modal berharga untuk bertarung di cabang apapun,” papar Sabeum Stenly.

Di sisi lain, Coach Willy Mangune dari Brave MMA Manado, camp latihan utama Vanda, menegaskan bahwa Juvanda merupakan aset berharga yang mampu menggabungkan berbagai disiplin ilmu bela diri dengan sempurna.

“Vanda adalah petarung yang punya semangat tinggi dan disiplin luar biasa. Dia bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga punya mental juara. Kemampuannya mengintegrasikan teknik Taekwondo ke dalam MMA, dan kini ke Sambo, membuatnya menjadi atlet yang lengkap. Saya yakin dia bisa mengharumkan nama Sulawesi Utara di PON Kudus,” tegas Coach Willy Mangune.

tokopedia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.